News Pasangkayu– Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan akan menaikkan tarif bus Transjakarta dalam waktu dekat. Kebijakan ini disampaikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang menilai langkah tersebut sebagai bagian dari penyesuaian wajar setelah bertahun-tahun mempertahankan tarif lama di tengah meningkatnya beban subsidi. Kenaikan tarif Transjakarta diperkirakan akan naik dari Rp3.500 menjadi Rp5.000, menyesuaikan dengan kondisi ekonomi dan kebijakan subsidi yang terus meningkat setiap tahunnya.
Subsidi Meningkat Tajam, Pemprov Tak Bisa Tanggung Sendiri
Pramono menjelaskan, saat ini besaran subsidi untuk setiap tiket Transjakarta telah mencapai lebih dari Rp9.000. Artinya, dari harga tiket Rp3.500 yang dibayarkan penumpang, sisanya ditanggung oleh pemerintah daerah.
Ia menegaskan, Pemprov DKI telah banyak memberikan fasilitas gratis bagi masyarakat yang membutuhkan. Saat ini, terdapat 15 golongan pengguna yang sudah menikmati layanan Transjakarta tanpa biaya.
“Pemerintah Jakarta sudah membebaskan 15 golongan gratis mau naik Transjakarta dari mana saja. ASN, TNI, Polri, pelajar, difabel, kemudian orang dengan lansia, dan seterusnya, semua sudah gratis,” jelasnya.
Baca Juga: Kepala BPSDMD Sulbar Tekankan Profesionalisme ASN di Latsar CPNS Pasangkayu 2025
Selain itu, Pemprov juga memperluas jangkauan layanan transportasi dengan meluncurkan Transjabodetabek, sebagai bentuk dukungan kepada daerah penyangga seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang. Namun, Pramono menilai bahwa Pemprov DKI tidak bisa terus-menerus menanggung beban subsidi untuk wilayah yang mencakup jutaan penduduk di luar Jakarta.
“Enggak bisa Pemerintah Jakarta menyangga semua penduduk yang ada di Jakarta dan Jabodetabek,” ujarnya tegas.
Fasilitas Diperbaiki Sebelum Tarif Naik
Meski begitu, Pramono menekankan bahwa kenaikan tarif ini tidak akan dilakukan secara serta-merta. Ia menyebut pihaknya masih melakukan pembenahan fasilitas dan peningkatan kenyamanan penumpang, agar masyarakat tetap mendapatkan pelayanan terbaik meski tarif naik.
Ia juga menyebut bahwa peningkatan layanan ini menjadi bagian dari upaya Pemprov untuk menciptakan transportasi publik yang lebih ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan. Penggunaan bus listrik dalam armada Transjakarta diharapkan mampu menekan emisi karbon di ibu kota yang masih tinggi akibat kendaraan pribadi.
Terkait waktu pelaksanaan kenaikan tarif, Pramono belum menyebutkan tanggal pasti. “Dengan demikian, nanti saatnya pada saat yang tepat kami akan umumkan mengenai hal itu,” ujar Pramono.
