Basarnas Kejar Golden Time Puluhan Santri Masih Tertimbun Reruntuhan Musala Sidoarjo

by -184 Views

News Pasangkayu– Suasana di Pondok Pesantren Al Khozyni, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, berubah pilu sejak musala tiga lantai yang baru dibangun di asrama putra ambruk. Di balik reruntuhan beton dan besi, jeritan santri yang tertimbun masih terdengar, memacu kerja keras tim Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk mengejar apa yang disebut sebagai golden time—rentang waktu krusial 72 jam setelah bencana di mana peluang menyelamatkan korban dalam keadaan hidup masih sangat besar.

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, menegaskan bahwa saat ini setiap detik sangat berharga.

“Kita mengharapkan operasi bisa segera kita selesaikan. Saat ini kita mengejar golden time, karena dimungkinkan dari rentang waktu inilah masih ada kehidupan yang bisa kita selamatkan,” ujarnya dalam konferensi pers.

Golden Time: Peluang Tipis Menjadi Harapan Besar

Secara teori, golden time berlaku hingga 72 jam pascakejadian. Namun, Basarnas menilai peluang itu bisa lebih panjang. Hal ini karena tim penyelamat sudah berhasil menjangkau beberapa korban yang terjebak di bawah reruntuhan, bahkan mulai memberi suplai minuman, vitamin, hingga cairan infus untuk menjaga mereka tetap bertahan.

“Kalau sudah bisa disentuh, kita bisa suplai kebutuhan dasar. Itu memungkinkan korban bertahan lebih lama,” tambah Syafii.

Langkah ini memberi harapan besar bagi keluarga para santri yang menanti dengan cemas di sekitar lokasi. Beberapa di antaranya masih terus menangis dan memanjatkan doa, berharap putra-putra mereka bisa keluar dalam keadaan selamat.

Detik-Detik Musala Ambruk

Peristiwa memilukan ini terjadi ketika ratusan santri tengah melaksanakan salat Ashar berjemaah di gedung musala yang masih dalam tahap pembangunan. Diduga, konstruksi bangunan tidak sepenuhnya kokoh sehingga tak mampu menahan beban.

Suara runtuhan bangunan yang disertai teriakan santri sontak membuat panik seluruh penghuni pondok. Puluhan orang berhasil menyelamatkan diri, namun sebagian lainnya terjebak di bawah tumpukan material.

Berita Terkini Harian Basarnas Evakuasi Santri Sidoarjo Terbaru Hari Ini - Kompas.com

Baca Juga: Pejabat Pasangkayu Dari Diskominfo ke Asisten Dari Satpol PP ke Kesbangpol

Hingga Selasa malam, Kantor SAR Surabaya melaporkan ada 102 santri menjadi korban, dengan tiga orang dinyatakan meninggal dunia. Dari jumlah itu, puluhan lainnya masih terperangkap. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahkan mencatat 91 orang diduga tertimbun reruntuhan berdasarkan absensi santri.

Operasi SAR Skala Besar

Operasi penyelamatan dilakukan secara maraton melibatkan ratusan personel gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, relawan, hingga tenaga medis. Alat berat seperti ekskavator diturunkan, tetapi tim tetap mengedepankan metode manual untuk meminimalisasi risiko runtuhan susulan yang bisa mengancam korban di bawah.

Di sela-sela operasi, beberapa santri berhasil diselamatkan dalam kondisi lemah namun masih bernyawa. Setiap kali satu korban berhasil ditarik keluar, sorak dan takbir menggema, seolah menambah energi baru bagi tim penyelamat yang terus berjibaku melawan waktu.

Di luar pagar pondok pesantren, orang tua para santri berkumpul. Ada yang terisak lirih, ada pula yang menggenggam tasbih sambil melantunkan doa. Suasana duka bercampur harapan masih menyelimuti lokasi.

Evaluasi dan Penyelidikan

Musibah ini membuka kembali pertanyaan besar tentang keamanan bangunan fasilitas pendidikan, khususnya di pesantren. Gedung musala Al Khozyni diketahui masih dalam tahap pembangunan, namun sudah digunakan untuk kegiatan ibadah. Pihak kepolisian bersama tim ahli konstruksi tengah mengumpulkan keterangan untuk menyelidiki penyebab utama ambruknya bangunan.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.