News Pasangkayu– Dalam upaya memperkuat peran muballigh sebagai agen perdamaian dan penyampai pesan keagamaan yang menyejukkan, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pasangkayu memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Workshop Tematik Temu Dai/Muballigh se-Kabupaten Pasangkayu, yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di Aula Hotel Trisakti.
Kegiatan yang berlangsung penuh kehangatan ini dihadiri langsung oleh Gubernur Sulawesi Barat, H. Suhardi Duka, bersama Wakil Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi, Ketua Komisi I DPRD Sulbar, Syamsul Samad, serta sejumlah anggota DPRD lainnya. Turut hadir Kepala Inspektorat Sulbar, Muh. Natsir, Plt. Kepala Satpol PP, unsur Forkopimda, dan para tokoh agama dari berbagai latar belakang.
Kemenag Pasangkayu Dorong Dakwah Meneduhkan di Tengah Keberagaman
Dalam sambutan pembukaannya, Kepala Kemenag Pasangkayu, Muhammad Hatta, menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, forum semacam ini menjadi sarana strategis dalam meningkatkan kapasitas dan memperkuat peran para dai serta muballigh di tengah masyarakat yang kian majemuk.
“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. Para muballigh memiliki posisi penting dalam menjaga harmoni dan kesejukan di tengah masyarakat. Melalui workshop ini, kami berharap lahir dai-dai yang semakin berwawasan luas, berjejaring kuat, dan menjadi agen perdamaian,” ujarnya.
Ia menegaskan, dakwah di era modern harus disampaikan dengan pendekatan yang meneduhkan dan membangun semangat kebersamaan. Muballigh, kata Hatta, harus mampu hadir sebagai perekat sosial dan penebar nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
“Kami berharap para muballigh mampu menghadirkan pesan dakwah yang menyejukkan, membangun semangat persaudaraan, serta memperkuat ukhuwah di tengah masyarakat yang beragam,” tambahnya.
Gubernur Suhardi Duka: “Muballigh Adalah Penggerak Kedamaian”

Baca Juga: Pemprov DKI Akan Naikkan Tarif Transjakarta Jadi Rp5.000 Pramono Anung
Sementara itu, dalam arahannya, Gubernur Sulawesi Barat, H. Suhardi Duka, menekankan pentingnya peran dai dan muballigh dalam menjaga kedamaian dan harmoni sosial. Menurutnya, seorang muballigh bukan sekadar penyampai pesan keagamaan, tetapi juga penggerak moral dan sosial yang dapat mengarahkan umat menuju kebaikan.
“Muballigh adalah sosok yang menggerakkan, mengarahkan, sekaligus memberikan pemahaman kepada umat. Olehnya itu, perannya sangat strategis,” ungkapnya.
Ia juga mengajak seluruh muballigh untuk menyampaikan dakwah dengan pesan kesejukan dan kedamaian, menjauhi narasi yang dapat memecah belah.
“Mari kita sejukkan cara beragama kita di Sulbar. Hindari perbedaan yang bersifat khilafiah, dan perkuat semangat persaudaraan. Inilah wajah Islam yang seharusnya kita tampilkan kepada dunia,” pesan Suhardi Duka disambut tepuk tangan peserta.
DPRD Sulbar Apresiasi Program Pembinaan Muballigh
Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi, memberikan apresiasi atas inisiatif Pemerintah Provinsi Sulbar bersama Kemenag dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut. Ia menilai workshop ini sebagai langkah awal yang baik dalam pembinaan muballigh secara berkelanjutan.
“Kami menyambut positif kegiatan ini. Para muballigh perlu terus dibina dan difasilitasi agar mampu berdakwah dengan pendekatan yang sesuai zaman tanpa kehilangan nilai-nilai keislaman,” ujarnya.








