News Pasangkayu– Pencak silat sebagai warisan budaya leluhur bangsa Indonesia kembali mendapat perhatian khusus melalui kegiatan pasanggiri yang digelar oleh Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persinas ASAD Pasangkayu. Acara yang berlangsung di halaman Masjid Baitul A’la, Pasangkayu ini menjadi ajang pembinaan sekaligus wadah untuk melahirkan generasi muda pesilat yang tidak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga berkarakter luhur.
Ajang Pembinaan Generasi Muda
Ketua Pengkab Persinas ASAD Pasangkayu, Bisri Remba, menegaskan bahwa tujuan utama dari pasanggiri ini adalah menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya leluhur, khususnya pencak silat. Ia menilai derasnya arus globalisasi dan perkembangan media sosial membuat generasi muda semakin jauh dari akar budaya sendiri.
“Harapan kami, generasi penerus warga Persinas ASAD lebih mencintai budaya leluhur, terutama pencak silat, yang akhir-akhir ini mulai tergerus oleh derasnya perkembangan media sosial,” ujar Bisri.
Menurutnya, pencak silat bukan sekadar ajang adu keterampilan atau unjuk kekuatan, melainkan sarana pembelajaran yang sarat nilai. Lewat pencak silat, anak-anak muda diajarkan disiplin, tanggung jawab, serta kemampuan menciptakan keamanan mandiri dalam kehidupan sehari-hari.
Sportivitas Lebih Penting dari Kemenangan
Dalam sambutannya, Bisri juga menekankan pentingnya sportivitas. Ia mengingatkan bahwa menang atau kalah bukanlah tujuan utama dari sebuah pertandingan. Hal yang lebih berharga adalah kejujuran, sikap sportif, dan penghormatan terhadap keputusan wasit maupun juri.

Baca Juga: MotoGP San Marino 2025 Marc Marquez Siap Ulangi Kejayaan di Misano
“Inilah bagian dari pembelajaran karakter, di mana kejujuran dan sikap sportif jauh lebih berharga dibanding hanya sekadar meraih juara,” jelasnya.
Pasanggiri kali ini menjadi momen bersejarah karena merupakan pertama kalinya kegiatan tersebut diadakan di Kabupaten Pasangkayu. Bisri berharap, penyelenggaraan ini bisa menjadi langkah awal yang baik dalam mencetak kader-kader pesilat muda di wilayahnya.
“Ke depan, kegiatan ini akan dijadikan agenda tahunan agar para pesilat muda semakin berkembang dan lebih percaya diri,” pungkasnya.
Antusiasme Peserta dari Tiga Kabupaten
Kegiatan ini disambut antusias oleh warga LDII Kabupaten Pasangkayu. Tercatat ada 14 kontingen yang ikut serta, berasal dari Pimpinan Cabang (PC) LDII di Kabupaten Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Tengah, dan Kabupaten Donggala.
Pertandingan difokuskan pada kategori jurus dasar seni bela diri ASAD. Para peserta terdiri dari kelompok usia pra-remaja dan remaja, baik putra maupun putri. Dengan pengelompokan tersebut, kegiatan ini menjadi sarana yang ideal untuk menumbuhkan rasa percaya diri, kekompakan, serta semangat juang sejak dini.




