News Pasangkayu– Upaya mewujudkan penegakan hukum yang adil dan berorientasi pada kemanusiaan terus dilakukan oleh Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Pasangkayu. Kali ini, langkah konkret diwujudkan melalui kunjungan silaturahmi Kepala Rutan Pasangkayu, Nanang Badruzzaman, bersama jajaran pejabat struktural ke Pengadilan Negeri (PN) Pasangkayu.
Pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh keakraban itu menjadi momentum penting dalam mempererat sinergi antarlembaga penegak hukum di Kabupaten Pasangkayu. Di ruang kerja PN Pasangkayu, kedua pihak saling bertukar pandangan tentang bagaimana membangun koordinasi yang lebih baik, tidak hanya dalam aspek administratif, tetapi juga dalam semangat pelayanan publik yang berkeadilan dan humanis.
Membangun Jembatan Komunikasi Antar Lembaga
Dalam suasana santai namun bermakna, Kepala Rutan Pasangkayu menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara Rutan dan Pengadilan Negeri. Ia menyebut, sinergi yang kuat antara dua institusi ini akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses peradilan, mulai dari tahap penahanan, persidangan, hingga pembinaan terhadap warga binaan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga binaan mendapatkan hak-haknya secara adil dan manusiawi. Koordinasi yang baik dengan Pengadilan Negeri menjadi kunci agar proses hukum berjalan efisien, transparan, dan tetap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,” ujar Nanang Badruzzaman.
Kepala Pengadilan Negeri Pasangkayu menyambut baik inisiatif tersebut. Menurutnya, silaturahmi semacam ini bukan hanya bentuk sinergi antarinstansi, tetapi juga cerminan komitmen bersama untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap sistem peradilan di daerah.
Kolaborasi Menuju Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Baca Juga: Viral! Guru Perempuan di Pasangkayu Lawan Derasnya Arus Sungai Demi Siswa
Kedua pihak sepakat bahwa penegakan hukum bukan sekadar tentang penerapan sanksi, tetapi juga tentang memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk memperbaiki diri. Dalam konteks ini, Rutan berperan penting sebagai tempat pembinaan dan pemulihan moral, sedangkan Pengadilan Negeri menjadi garda terdepan dalam memastikan proses hukum berjalan sesuai prinsip keadilan.
Melalui sinergi tersebut, diharapkan proses hukum yang melibatkan warga binaan dapat berlangsung lebih lancar dan efisien, tanpa mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Proses penyerahan tahanan, jadwal sidang, hingga pemenuhan hak-hak hukum bagi warga binaan akan lebih terkoordinasi dan transparan.
“Kolaborasi ini kami pandang sebagai bagian dari reformasi birokrasi dalam bidang hukum. Dengan komunikasi yang terbuka, kita dapat menghindari kesalahpahaman dan menciptakan pelayanan publik yang lebih cepat serta berorientasi pada keadilan,” tambah Nanang.
Menciptakan Lingkungan Pembinaan yang Kondusif
Selain memperkuat kerja sama teknis, kunjungan ini juga menjadi momentum untuk membangun iklim kerja yang harmonis antar aparat penegak hukum di Pasangkayu. Sinergi yang baik diyakini akan berdampak positif terhadap pembinaan di Rutan, karena setiap proses hukum yang tertib dan manusiawi akan memotivasi warga binaan untuk menjalani masa hukuman dengan kesadaran dan tanggung jawab.
Hubungan harmonis antarinstansi seperti Rutan dan PN Pasangkayu menjadi pondasi penting dalam menciptakan lingkungan pembinaan yang kondusif. Warga binaan diharapkan dapat merasakan kehadiran negara bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pelindung yang memberi ruang bagi mereka untuk memperbaiki diri.
