Bhabinkamtibmas Polsek Pasangkayu dan warga menunjukkan semangat kebersamaan dengan melakukan gotong royong memperbaiki jembatan rusak di salah satu dusun di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara polisi dan masyarakat dalam menjaga infrastruktur desa agar tetap bisa digunakan dengan aman.
Polisi dan Warga Bahu-Membahu di Tengah Terik Matahari
Gotong royong perbaikan jembatan dilakukan di Dusun Karya, Kecamatan Pasangkayu, pada akhir pekan lalu. Bhabinkamtibmas Polsek Pasangkayu, Bripka Arif Kurniawan, memimpin kegiatan yang melibatkan puluhan warga dari berbagai kalangan.
Dengan alat seadanya, mereka bekerja bersama memperbaiki bagian papan dan tiang jembatan yang sudah lapuk. Meski di bawah panas matahari, semangat kebersamaan membuat pekerjaan terasa ringan.
“Jembatan ini adalah akses utama warga menuju area pertanian dan sekolah. Kalau rusak, aktivitas warga jadi terganggu,” ujar Bripka Arif.
Warga pun tampak antusias. Mereka membawa peralatan masing-masing — dari palu, gergaji, hingga papan kayu — untuk mempercepat proses perbaikan.
“Sudah lama kami berharap ada perbaikan. Untungnya Pak Bhabin mau turun langsung bantu kami. Ini bentuk kepedulian yang luar biasa,” kata Samsuddin, salah satu warga yang ikut bekerja.
Wujud Nyata Kepedulian dan Sinergi Polisi–Masyarakat
Kegiatan gotong royong ini tidak hanya memperbaiki jembatan, tapi juga mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat.
Menurut Bripka Arif, kehadiran polisi di tengah warga bukan hanya soal keamanan, tetapi juga membangun kepercayaan dan solidaritas sosial.
“Kami ingin menunjukkan bahwa polisi adalah sahabat masyarakat. Dengan gotong royong seperti ini, hubungan kita jadi makin dekat,” ungkapnya.
Selain perbaikan jembatan, Bhabinkamtibmas juga memberikan imbauan kepada warga agar selalu menjaga kebersihan lingkungan serta melaporkan jika ada potensi gangguan keamanan.
Kapolsek Pasangkayu, AKP Hendra Saputra, turut mengapresiasi inisiatif bawahannya.
“Kegiatan seperti ini sangat positif. Ini bentuk kehadiran Polri di tengah masyarakat yang bisa dirasakan langsung manfaatnya,” ujarnya.
Warga berharap kegiatan gotong royong seperti ini bisa menjadi rutinitas, terutama untuk memperbaiki fasilitas umum yang rusak di wilayah pedesaan.

Baca Juga : Patroli Rutin Sat Lantas Polres Pasangkayu Jaga Kamtibmas dan Kelancaran Arus Lalu Lintas
Gotong Royong Jadi Budaya dan Kekuatan Sosial
Gotong royong memperbaiki jembatan di Pasangkayu menjadi contoh nyata semangat kebersamaan yang masih kuat di tengah masyarakat.
Meski di era modern, nilai-nilai gotong royong masih menjadi landasan utama dalam kehidupan sosial di pedesaan.
Menurut tokoh masyarakat setempat, H. Basri, kegiatan ini membangkitkan kembali semangat lama yang mulai pudar.
“Dulu, setiap ada masalah di kampung, semua warga turun tangan. Sekarang, lewat kegiatan seperti ini, tradisi itu hidup lagi,” ujarnya.
Perbaikan jembatan selesai dalam waktu dua hari. Setelah diperbaiki, jembatan kini dapat dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki dengan aman.
Anak-anak yang sebelumnya harus memutar jauh kini bisa kembali melewati jembatan untuk berangkat ke sekolah.
“Terima kasih kepada polisi yang sudah membantu kami. Ini bukti kalau polisi memang dekat dengan rakyat,” kata seorang ibu warga Dusun Karya.
Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi desa lain di Kabupaten Pasangkayu untuk menjaga fasilitas umum secara mandiri.
Kesimpulan
Kegiatan gotong royong Bhabinkamtibmas Polsek Pasangkayu dan warga memperbaiki jembatan bukan sekadar aksi sosial, tapi simbol nyata kepedulian aparat terhadap masyarakat.
Melalui kolaborasi ini, rasa aman, kebersamaan, dan kepercayaan publik terhadap Polri semakin meningkat.
Semangat gotong royong di Pasangkayu menjadi contoh bahwa membangun bangsa tidak hanya butuh dana besar, tapi juga hati yang tulus dan kerja bersama.










